Rabu, 21 Januari 2009

Kenapa Oli Mesin Kendaran Selalu Habis?

Kendaraan saya olinya cepat habis sebelum jadwal penggantian oli. Knalpot juga ada sedikit asap warnanya putih. Kata mekanik sekernya kena dan harus turun mesin.

Benarkah gejala ini karena seker kena dan haruskah turun mesin? Kalau tidak cepat diatasi apa ppengaruhnya terhadap mesin?

Jawaban:

Melihat gejala yang terjadi, besar kemungkinan piston (disebut mekanik sebagai seker) atau ring-nya sudah mengalami keausan.
Hal ini menyebabkan oli masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama campuran BBM udara. Jelas volume oli akan berkurang secara tidak normal.

Dan hasil pembakaran oli ini akan menimbulkan asap putih di knalpot. Bila benar kerusakan piston yang terjadi, maka akan timbul juga gejala lain seperti mesin kurang tenaga dan pemakaian BBM lebih boros dari biasanya.
Jika semua gejala itu terjadi, maka memang harus dilakukan turun mesin untuk memperbaikinya. Bila tidak cepat diatasi, kerusakan yang terjadi bisa merembet lebih parah. Apalagi bila oli sampai habis dan mesin terus dijalankan.

Selasa, 20 Januari 2009

Memahami Makna Dibalik Kode SAE Oli Mesin

Kekentalan merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting. Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas.

Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.
Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE

40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40, SAE 15w40 dst.
Selama ini mungkin para pemakai hanya tahu kalau tingkat SAE itu Cuma membedakan encer dan kentalnya suatu oli mesin. Padahal makna SAE sesungguhnya lebih dari itu …. Makna yg mungkin tidak terfikirkan selama ini…Makna yang justru paling menentukan bagi nasib kondisi mesin motor Anda!!!

Apa makna sesungguhnya dari kode SAE tersebut ?
Yang mana tingkat kekentalan oli mesin yg cocok untuk motor?

SAE20w50, 10w40, 15w40 atau 15w50?

Benarkah kalau “tarikan enteng”pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita?

Sekarang mari kita coba bahas satu persatu tingkat kekentalan oli mesin yg ideal buat motor!!

Umumnya tingkat kekentalan untuk motor, bila dilihat dari kondisi iklim di Indonesia , performa mesin dan hasil pengujian, idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50.

Sekarang Kita lihat kelebihan dan kekurangan masing2. SAE ini.

SAE 20w50
O
li mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 s/d -15 C (kode 20w) dan pada suhu 150 C dengan tingkat. kekentalan tertentu .
Oli jenis ini relative kurang efisien dalam pemakain BBM namun sangat baik dalam perlindungan/perawatan mesin, khususnya untuk kondisi jalan di Jakarta yang sering macet, jarang berjalan jauh, polusi dan beban berat. Pada kondisi ini dikenal dengan istilah “boundary lubrication”, dimana pada kondisi tersebut. lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yg cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dengan logam.
Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal untuk. Mineral, semi sintetis dan sintetis) . Semakin banyak aditiv viscosity index improver, semakin sensitif oli /kurang baik buat mesin motor - utamanya terhadap stress di gear.


VI = ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingin sampai tinggi. Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya. Untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik dimesin. Untuk motor bisa sebaliknya.

SAE 15w50
O
li mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd - 20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dengan tingkat kekentalan tertentu .
Jenis oli relative sama dengan SAE 20w50. Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal untuk oli mineral dan sintetis) Semakin tinggi nilai VI artinya adalah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Untuk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan untuk motor yg menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch). Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.

SAE 10w40
Oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C (kode 10w) dan suhu 150 C dengan tingkat. kekentalan tertentu .
Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin .Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat. (misalnya: sering dipake boncengan)
Relatif sama dengan SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal untuk. oli mineral 130, untuk. Oli sintetis 150) Apakah berarti paling bagus? Belum tentu …!Semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI, semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya. Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya Cuma lab.yang bisa memastikan hal ini.
Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini, saran saya , perhatikan jarak pergantian olinya lebih awal. Kalau Anda merasa suara mesin sudah agak berbeda sedikit aja. cepet2 ganti dah..

SAE15w40
Oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Nilai VI, minimal untuk. oli mineral dan sintetis.
Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas. Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yang lainnya. Masalahnya oli jens ini jarang diaplikasikan untuk motor. Biasanya jenis SAE ini, dipakai untuk kendaraan jenis mesin disel, yg membutuhkan kestabilan kekentalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin disel.

Selain hal diatas, hal yg terkait dg perlindungan mesin motor adalah factor tingkat kode API dan kode JASO MA.

Jenis SAE lainnya sah2 saja dipake sejauh Anda tahu dan paham menyiasati oli tersebut. Namun untuk kondisi di Indonesia dan performa motor “wet clutch” , tingkat SAE diatas gak ada salahnya, jadi prioritas pilihan Anda. Namun tentu semuanya kembali kepada Anda semuanya mana menurut Anda yg palin cocok untuk tunggangan Anda….
tetapi yg palig penting lagi dari semua hal diatas proporsional-lah dalam menyiasati oli mesin...