Sebagai pelindung benda logam pada mesin, pelumas memiliki peran penting. Awet atau tidaknya, mesin bisa diukur dari bagaimana kita mengenal dan memperlakukannya.Minyak pelumas juga berfungsi membersihkan permukaan dinding silinder terhadap oksida-oksida, karbon, dan kerak-kerak hasil pembakaran sehingga membawa kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Jadi kualitas minyak pelumas juga menyatakan kemampuannya untuk membersihkan.Saat ini, sudah beredar pelumas yang bisa membersihkan mesin kendaraan dengan kandungan detergen.
Selasa, 18 November 2008
Mengenal Karakter dan Kerja Pelumas Mesin
Sebagai pelindung benda logam pada mesin, pelumas memiliki peran penting. Awet atau tidaknya, mesin bisa diukur dari bagaimana kita mengenal dan memperlakukannya.Minyak pelumas juga berfungsi membersihkan permukaan dinding silinder terhadap oksida-oksida, karbon, dan kerak-kerak hasil pembakaran sehingga membawa kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Jadi kualitas minyak pelumas juga menyatakan kemampuannya untuk membersihkan.Saat ini, sudah beredar pelumas yang bisa membersihkan mesin kendaraan dengan kandungan detergen.
Beberapa pelumas memiliki formula khusus yang aktif mengunci partikel carbon agar tidak terjadi penumpukan. Formula ini berupa aditif yang terkandung dalam pelumas. Aditif diperlukan karena minyak dasar (base oil) penyulingan dari minyak mentah, tidak bisa langsung dipakai sebagai pelumas, dan harus ditambah aditif. Aditif sendiri mengandung larutan pembersih kotoran pada logam. Bahan pembersih itu antara lain adalah detergen yang berfungsi membersihkan kotoran jelaga hasil oksidasi karbonisasi pembakaran.
Senin, 17 November 2008
Mengapa Tidak Dibenarkan Mengisi Oli Melebihi Batas Maksimal
Seluruh produsen mesin motor maupun mobil melarang kita untuk mengisi oli melebihi batas maksimal, karena akan berdampak buruk pada mesin. Seperti apakah kira-kira dampak buruknya?
- Apabila kapasitas oli berlebihan, maka putaran poros engkol / crankshaft akan menyentuh genangan oli yang ada di bak karter, sehingga membuat oli menjadi berbusa yang berisi udara/gas. Hal ini dapat menimbulkan oli menjadi lebih cepat panas / overheat, beroksidasi dan kehilangan tekanan oli (loss of oil pressure).
Oli yang berbusa sukar untuk dipompa oleh pompa oli sehingga komponen mesin yang seharusnya mendapatkan pelumasan menjadi kering, dan akan rusak / macet. - Selain itu, oli yang berbusa akan membuat tekanan gas yang berlebihan di dalam ruang mesin, sehingga melalui jalur sirkulasi (PCV) akan terdorong (blow by gas) ke filter udara. Biasanya filter udara menjadi basah oli.
- Motor dengan karburator, akan banyak ditemukan lapisan tipis oli, lebih parah akan menyumbat jalur-jalur dan needle valve (float valve) yang ada di karburator tersebut.
- Tekanan udara dari oli yang berbusa tersebut, juga merembes keluar melalui seal-seal yang ada di mesin.
- Pada mesin motor, pengisian oli yang berlebihan juga mengganggu plat kopling (clutch). Karena plat kopling menjadi terendam oli, sehingga terlalu banyak oli yang membasahi plat kopling tersebut dan menjadi Slip. Normalnya, oli akan terlempar dengan sendirinya oleh putaran plat kopling (clutch) tersebut. Jika plat kopling slip, maka akan mengurangi umur pakainya, kehilangan tenaga dan pemborosan bensin.
Nah, jadi jelas sekarang, mengapa produsen mesin motor maupun mobil membatasi jumlah oli yang boleh dimasukkan ke dalam mesin. Kelebihan dan kekurangan adalah tidak baik buat mesin.
Jangan kelebihan isi oli dong ya…
Langganan:
Postingan (Atom)